Ketika Xiaomi Indonesia membawa seri Pocophone F1 Agustus 2018 lalu, dampaknya cukup masif di dunia smartphone tanah air. Bayangkan saja, mulai dari Rp4,5 juta, kamu sudah bisa mendapatkan sebuah smartphone dengan performa rata kanan, pakai chipset terbaik di masa itu. Namun tentunya, hadir dengan banyak pengorbanan seperti desain dan kamera yang biasa saja, serta isu layar yang sempat ramai.
Saya pribadi lebih cocok dengan smartphone yang punya nilai baik di segala lini. Nggak masalah kalau performanya bukan yang paling kencang, asal kamera lebih bagus dan punya desain yang bikin pede ketika digenggam. Impresi saya berubah total ketika pertama kali mencoba Poco F2 Pro, sang penerus yang sudah perbaiki identitas diri.
Desainnya setara flagship masa kini, tampil dengan warna cerah, bahkan punya layar OLED full screen menggunakan mekanisme kamera pop-up, semakin jarang ditemui saat ini. Dan tetap utamakan performa, gunakan chipset Snapdragon 865 dan sudah mendukung 5G. Seolah tak ada lagi hal mayor yang dikorbankan.
Lantas apakah memang jauh lebih sempurna? Setelah beberapa hari menggunakannya sebagai daily driver, impresi saya secara keseluruhan cukup positif. Berikut detil ulasan mengenai Poco F2 Pro, flagship terjangkau paling baru dari Poco di 2020.
1.Layar
Ini adalah smartphone pertama saya yang punya layar benar-benar full tanpa ada gangguan notch maupun kamera punch-hole. Dimensinya besar pula, di 6,67 inci dengan resolusi full HD+ dan panel AMOLED. Tapi tenang, kombinasi keempat bezel yang tipis serta rasio 20:9 membuat smartphone ini tidak terlalu lebar, masih cukup ramping untuk digenggam satu tangan.
Tingkat kecerahannya mencapai 800 nits, dan saya tidak mengalami masalah untuk melihat konten di layar pada kondisi cahaya terik. Layar ini juga sudah mendukung konten HDR10+, touch sampling rate 180Hz serta standar warna gamut DCI-P3. Bahkan Poco berikan kustomisasi layar yang mendalam sampai slider bar untuk masing-masing warna RGB.
2.Kamera
Poco F2 Pro punya empat sensor kamera utama yang disusun persegi di dalam frame sirkular. Sensor utamanya punya resolusi 64MP f/1.89, gunakan sensor Sony IMX686 tanpa OIS. Selain itu, ada sensor 13MP ultra wide-angle f/2.4, 2MP f/2.4 depth sensor, dan sebuah sensor 5MP f/2.2 telemacro (3-7cm).
Fiturnya juga tentu dibuat banyak, mulai dari peningkatan AI otomatis, Pro mode dengan fitur focus peaking, Night mode 2.0 dan lain lagi. Sedikit kekurangan terletak pada bagaimana kita berpindah dari satu sensor ke lainnya. Harus menggunakan tombol di viewfinder, tak bisa langsung digeser ke kiri maupun kanan. Digital zoom juga harus dilakukan dengan gestur dua jari, yang mana cukup merepotkan.
Tentu, jika dibandingkan dengan Mi Note 10 yang jadi flagship camera Xiaomi, hasil foto Poco F2 Pro akan kalah saing. Namun juga tidak mengecewakan, kok. Hasil foto dari sensor utamanya cukup baik di segala kondisi, warna yang dihasilkan tidak berlebihan dan mendekati kondisi asli.
Kesimpulan Pribadi :
Ya menurut saya, sangat worth it untuk smartphone yang satu ini karena kelebihannya sangat melebihi ekspetasi saya, mulai dari camera yang jernih, prosessor snapdragon 855+ yang bikin hp ini sangat lancar ketika dimainkan oleh game - game pada umumnya dan yang berat sekali pun sikattttt.
Komentar
Posting Komentar